Bidan Di Kalimantan Barat Ikuti Pelatihan Dan Koordinasi Intensifikasi Pelayanan KB |
YARSIPONTIANAK.COM
(PONTIANAK) – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat,
Muslimat mengatakan dari analisanya sebanyak tiga puluh persen bidan di Kalimantan
Barat sudah terlatih dan cakap. Sedangkan tujuh puluh persen bidan lagi, secara
bertahap akan diberikan pelatihan agar semakin cakap dalam pemberian layanan ke
akseptor.
Hal tersebut
disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat Muslimat usai membuka
kegiatan Koordinasi Intensifikasi Pelayanan KB di Faskes pada hari Senin (28
November 2022).
“Dari
info IBI, total bidan di Kalbar mencapai tujuh ribuan orang. Mereka tersebar
dari kota hingga ke desa-desa. Dari tujuh ribuan bidan ini, mereka bertugas di
fasilitas kesehatan rumah sakit, OPD KB dan praktek mandiri,” ujar Muslimat.
Dari analisa
Muslimat, tujuh ribuan bidan ini, kemungkinan baru tiga puluh persen bidan yang
terlatih. Sisanya dipandang dia belum terlatih.
BKKBN dalam
upaya memberikan pelatihan pada bidan sudah dilakukan secara bertahap. Namun
karena anggarannya terbatas, sehingga pemberian pelatihan itu belum bisa
dilakukan dengan melibatkan banyak bidan. “Di tahun ini kita ada
memberikan pelatihan. Sudah dua angkatan dengan total tiga puluh orang,”
ungkapnya.
Adanya
sosialisasi ini, diharap para bidan bisa menyerap ilmu yang diberikan oleh tiap
pemateri. Sebab pemateri disini sudah mengikuti Training of Trainers dan mereka
sudah dapat materi dari pusat sehingga materi itulah yang disampaikan pada para
peserta.
Dengan
mendapatkan edukasi dari para pemateri, ingin dia para bidan ini juga dapat
mengimplementasikan ilmu ini di tempat tugas masing-masing.
Lebih dalam
Muslimat melanjutkan, dalam kegiatan ini para bidan juga akan diberikan tata
cara pemasangan KB IUD Inserter. Cara pemasangan KB ini lebih mudah. Bahkan
pemasangan pada pasca persalinan, KB ini juga sudah bisa dilakukan.
“Pemasangannya
sangat praktis, kalau IUD pemasangannya harus tangan masuk ke rahim. Tetapi IUD
inserter ini cukup dengan alat praktis bisa langsung masuk ke dalam
rahim,” ujarnya.
Muslimat
berharap apa yang didapat, bisa dipraktekkan. Tidak hanya itu, harapan dia para
bidan juga bisa menyebarkan informasi ini pada masyarakat dan bidan lain. (tim
liputan).
Editor : Humas
Yarsi Pontianak