Usai Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Untan, Prof. Dr. Henny Sampaikan Orasi Ilmiah Tentang Hal Ini

Guru Besar Untan, Prof. Dr. Henny Sampaikan Orasi Ilmiah 

YARSIPONTIANAK.COM
(PONTIANAK)
– Universitas Tanjungpura
(Untan) Pontianak Kalimantan Barat melaksanakan pengukuhan guru besar dengan
jumlah 11 orang secara bersamaan, Salah satu Guru Besar yang baru saja
dikukuhkan adalah Prof. Dr. Henny Herawati, ST, MT, IMP, PU-SDA.


Prof. Dr.
Henny Herawati dikukuhkan sebagai guru besar bidang Ilmu Teknik, Fakultas
Teknik Untan oleh Rektor Universitas Tanjungpura (Untan) Prof. Dr. Garuda Wiko,
SH, M. Si di Auditorium Untan Jalan A Yani Pontianak pada hari Kamis (8
Desember 2022).

 

“Saya
Rektor Universitas Tanjungpura menyampaikan ucapan selamat kepada 11 guru besar
Untan yang hari ini dilakukan pengukuhan,” ungkap Rektor Universitas
Tanjungpura Prof. Dr. Garuda Wiko, SH, M. Si.

 

Adapun
pengukuhan 11 guru besar Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak yang
dikukuhkan adalah sebagai berikut :

 

1. Prof. Dr.
Ir. H. Gusti Hardiansyah, M.Sc, OAM, IPU.

2. Prof. Dr.
Tomo Djudin, M.Pd.

3. Prof. Dr.
Ing. Seno D. Panjaitan, ST, MT, IPM.

4. Prof. H.
A. Oramahi, S.TP, MP.

5. Prof. Dr.
Rugiah G.P. Panjaitan, S.Si., M.Si.

6. Prof. Dr.
Eng. Rudi Kurnianto, ST, MT, IPM.

7. Prof. Dr.
Henny Herawati, ST, M.T, IMP, PU-SDA.

8. Prof. Dr.
Martono, M.Pd.

9. Prof. Dr.
Jamaliah, SE, M.Si.

10. Prof.
Dr. Sri Haryaningsih, M.Si.

11. Prof.
Hj. Risa Nofiani, S.Si, M.Si, Ph.D. *

Ditemui usai
Sidang Terbuka Senat pengukuhan guru besar bidang Ilmu Teknik, Fakultas Teknik
Untan, Prof. Dr. Henny Herawati, ST, MT, IMP, PU-SDA,  menyampaikan ucapan terima kasih dan
hormatnya kepada ketua, sekretaris, dan anggota senat,  Rektor Untan, Rektor Perguruan Tinggi Swasta,
Forkopimda Provinsi Kalimantan Barat serta para undangan.

 

Prof. Henny
Herawati   menyampaikan orasi ilmiah
dalam rangka pengukuhannya sebagai guru besar yang berjudul “Sinergisitas
Pengolahan Sumber Daya Air Terpadu yang Adaptif untuk Pembangunan
Berkelanjutan”.

 

Menurut Prof
Henny, Kalimantan Barat mempunyai potensi sumber air yang sangat besar, yaitu
Sungai Kapuas. “Sungai Kapuas merupakan sungai terpanjang di Indonesia,
dengan panjang 1.143 km, yang melintasi 8 kabupaten dan kota,” ungkapnya.

 

Asal mula
penyebaran penduduk menggunakan transportasi air, sehingga pemukiman penduduk
berada di sekitar Sungai Kapuas, namun seiring dengan perkembangan zaman yang
diikuti dengan peningkatan jumlah penduduk, maka penyebaran penduduk bergerak
menjauhi daerah sungai. Namun, pusat pemerintah masih berada di sekitar Sungai
Kapuas.

 

“Ini
tentu menyebabkan pengelolaan sumber daya air terpadu dalam satu daerah aliran
sungai menjadi sangat penting,” ujarnya.

 

Air
merupakan sumber daya yang terbatas dan rentan, penting untuk kelangsunngan
kehidupan, pembangunan dan lingkungan. Karena itulah keberadaanya harus di
dasarkan pada upaya untuk mempertahankan secara berkelanjutan.

 

“Sumber
daya air dapat kita maknai sebagai pusat eksistensi ekosistem,” ucap Prof.
Henny.

 

Prof.
Henny  juga mengungkapkan bahwa sumber
daya air merupakan bagian daari ekosistem, sekaligus tempat berlangsungnya
kehidupan flora dan fauna.

 

“Sumber
daya air diperlukan untuk kepentingan umum, yang dapat di daya gunakan untuk
menunjang kegiatan usaha, dan air juga sebagai aset publik sehingga dibutuhkan
pengelolaan sumber daya air secara terpadu,” ujarnya.

 

Prof.
Henny  menambahkan untuk pengelolaan
sumber daya air terpadu yang adaptif secara berkelanjutan, yang diperlukan
untuk menyelenggarakan pengelolaan sumber daya air yang memiliki asas
kemampatan umum, keadilan, keseimbangan, kearifan lokal, wawasan lingkungan
serta lainnya.

 

“Untuk
melaksanakan asas tersebut perlu dilakukan sinergisitas semua stakeholder.
Seluruh sektor perlu bersinergi dalam penanganan daya rusak air, upaya
pengelolaan sumber daya air  yang lain
adalah pengendalian daya rusak semakin ditingkatkan serta masyarakat perlu tangguh
untuk beradaptasi terhadap lingkungan,” ungkapnya.

 

Prof.
Henny  juga berharap upaya pengelolaan
perlu melibatkan seluruh stakeholder, termasuk perguruan tinggi. Salah satu
bentuk pengabdian insan perguruan tinggi adalah pengabdian kepada masyarakat
(PKM).

 

“Melalui
kegiatan PKM, kami telah melakukan upaya mewujudkan pengelolaan sumber daya
air  yang adaptif, contohnya kegiatan
PKM  di Desa Wajok Hilir Kabupaten
Mempawah yang merupakan desa dengan lahan gambut, guna mencapai kemandirian
pemenuhan kebutuhan air bersih dan kebutuhan air untuk masyarakat
pertanian,” pungkasnya. (tim liputan ).

 

Editor : Humas
Yarsi Pontianak