Ketua TP PKK Monitoring Balita Door To Door Cegah Stunting Di Kota Pontianak |
YARSIPONTIANAK.COM
(PONTIANAK) – Ketua Tim Penggerak (TP) PKK
Kota Pontianak, Yanieta Arbiastuti bersama Ketua PKK Kecamatan Pontianak
Selatan, Kepala Puskesmas Gang Sehat, Kepala Puskesmas Purnama dan Camat
Pontianak Selatan turun langsung ke lima lokasi di Kelurahan Kota Baru,
Kelurahan Parit Tokaya dan Kelurahan Akcaya, Kecamatan Pontianak Selatan, pada
hari Senin (9 Januari 2023).
Kegiatan ini
merupakan upaya Pemkot Pontianak melalui TP PKK untuk mendata, mengidentifikasi
dan memonitoring seluruh balita di Kota Pontianak untuk memastikan agar balita
dapat terskrining sejak awal jika terjadi masalah.
Yanieta
Arbiastuti mengatakan kegiatan ini juga sebagai upaya menditeksi secara dini
wilayah yang rawan kasus Stunting, masih terdapatnya kasus stunting di Kota
Pontianak mendapat perhatian serius dari Tim Penggerak (TP) PKK Kota Pontianak.
“Berdasarkan
data dari pusat masih ada 23 persen anak-anak yang menderita stunting di Kota
Pontianak untuk itulah kami langsung turun ke lapangan dengan mendata dulu di
setiap kecamatan dan ternyata memang ada beberapa anak yang mengalami
stunting,” terang Yanieta.
Menurutnya,
kasus stunting disebabkan oleh kekurangan gizi yang berkepanjangan atau gizi
kronik sehingga pencegahannya harus melalui pendekatan spesifik dan sensitif.
Kasus stunting di masyarakat harus menjadi perhatian bersama, sehingga tercipta
sinergitas antar instansi, baik TP PKK, pemda, puskesmas, camat, lurah dan
masyarakat. Saling berupaya, agar jumlah penderita stunting bisa ditekan sejak
dini.
“Stunting
ini dampaknya tidak hanya terhambat pada pertumbuhan dan perkembangan fisiknya
saja tetapi dampaknya juga pada otak,
anak yang menderita stunting akan mengalami penurunan fungsi otak jika
dibandingkan anak normal seusianya, ini bisa kita cegah sejak dini,”
imbuhnya.
Dia
berharap, puskesmas terdekat dapat memberikan
pelayanan jemput bola ke masyarakat terutama orang tua yang memiliki
anak dengan riwayat stunting sehingga tumbuh kembang anak dapat dipantau,
dievaluasi dan dibimbing oleh petugas puskesmas.
Selain itu
untuk menghindari terjadinya stunting, kualitas hidup yang baik pada usia anak
akan tercapai apabila mereka mendapat asupan gizi yang baik. Langkah yang
dilakukan antara lain membiasakan diri dengan pola asuh yang baik dari orang
tua untuk mencegah stunting sejak dini
“Dengan
memberikan nutrisi kepada anak yang menderita stunting, kami berharap orang tua
dapat merubah pola pikir dan pola asuh terhadap anak yang menderita stunting
sehingga dapat memberikan makanan-makanan
yang memiliki nutrisi yang baik dan gizinya pun terpenuhi,”
tuturnya.
Pihaknya
akan secara aktif terus melakukan pemantauan terhadap kasus stunting melalui
kader PKK dan Kader Posyandu yang tersebar di kecamatan dan kelurahan dengan
mendatangi dan monitoring ke lapangan.
“Kita
datangi dan monitoring lagi, jemput bola ke rumah pasien, khususnya anak-anak
yang mengalami stunting, sehingga progresnya benar-benar meningkat,”
pungkasnya. (tim liputan).
Editor : Humas
Yarsi Pontianak