Pameran Arsip Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan |
YARSIPONTIANAK.COM
(PONTIANAK) – Kegiatan Pameran Arsip yang digelar
oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Barat ternyata menarik
minat Pelajar hingga Mahasiswa serta Guru-Guru
Sejarah di Kalimantan Barat.
Hal tersebut
disampaikan salah satun Guru bernama Ivnawati, Ia merupakan Guru Sejarah di
Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 7 Pontianak, Ivnawati mengatakan sangat
terkesan dengan pameran yang di adakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
Provinsi Kalimantan Barat ini dan Ia berharap bisa di perpanjang.
“Pameran
ini sangat menarik, siswa kami sangat
antusias untuk melihat Tokoh-tokoh Kalimantan
Barat dari berbagai daerah yang berjuang dan mempertahankan kemerdekaan dari
bangsa asing, baik Belanda, Inggris, Jepang serta tentara Nica,” ungkap Ivnawati.
Guru Sejarah
di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 7 Pontianak ini mengatakan meski ada
beberapa tokoh pejuang lokal yang belum dapat dipamerkan namun Ia berharap
kedepanya koleksi Dinas Kearsipan semakin lengkap.
Pameran
Arsip yang dilaksanakan dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun ke 66
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat ini menarik minat terutama mahasiswa,
pelajar tak terkecuali guru guru untuk hadir.
Kehadiran mereka terkait dengan materi pameran tentang Sejarah
Pemerintahan Provinsi Kalimantan Barat.
Pada pameran
kali ini, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Barat menampilkan
perjalanan terbentuknya Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat yang di awali
dengan Kalimantan Barat pada masa Pra Kemerdekaan setelah Kemerdekaan (Masa
Nica Belanda dan RIS), Masa NKRI,
sampailah pada Kalimantan Barat berstatus Provinsi Otonom serta materi
arsip lainnya.
“Harapan
saya semoga Tokoh-tokoh pejuang dari Daerah Kalimantan Barat bisa diangkat
menjadi pahlawan Nasional, seperti Pangeran Kuning, Rahadi Oesman, Mayor Ali Anyang dan
seterusnya, sementara ini kita sudah memiliki 2 pahlawan Nasional yakni Abdul Kadir yang bergelar Raden
Tumenggung Setia Pahlawan serta dr. Raden Rubini Natawisastra,” ungkap Ivna.
Sebagai Guru
Sejarah di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 7 Pontianak, Ivnawati berharap
sejarah lokal bisa diangkat kedalam kurikulum mata pelajaran di sekolah dari
mulai SD hingga SMA.
“Sehingga
putra-putri Kalimantan Barat dapat mengenal, mempelajari dan merasakan
perjuangan leluhur kami yang berjuang dari Kalbar,” harap Ivna.
Sementara
itu Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Barat, Sugeng
Hariadi menyambut baik keinginan tersebut dan ia akan mengakomodir keinginan
dari Pelajar Serta Guru yang ada di Kalimantan Barat tersebut.
“Galeri
arsip ini setiap hari terbuka untuk siapa saja. Terkait dengan perpanjangan
waktu pameran, bisa kami akomodir. Terkait materi yang dimaksud akan kami
tampilkan hingga sebulan kedepannya. Jadi tematik tentang Sejarah Kalbar tetap
menjadi yang utama dalam sebulan,” jelas Sugeng Hariadi.
Kepala Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Barat, Sugeng Hariadi
mengapresiasi antusias serta keinginan yang disampaikan oleh Siswa-siswi serta Guru
Sejarah di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 7 Pontianak tersebut.
“Bagaimana
pun juga kami berusaha membangun kecintaan dan kepedulian mahasiswa dan pelajar termasuk para Guru-guru
tentang arsip melalui Pameran Arsip ini karena di tangan generasi muda ini perlu
di bangun kembali kesadaran pentingnya merawat arsip, sehingga terjaga
kelestariannya. Karena arsip sebagai
memori kolektif bangsa,” ujar Sugeng.
Kegiatan
pameran arsip ini, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Barat
menghadirkan sebanyak 525 Koleksi arsip yang penempatannya pun diatur sedemikian
rupa sehingga memudahkan pengunjung untuk melihatnya.
“Kita akan
Perpanjang Pameran Arsip ini, sesuai permintaan guru dan pelajar, semula Pameran
ini kita jadwalkan 4 hari, sekarang akan kita perpanjang sebulan ke depan.
Semoga memberikan informasi yang manfaat bagi pengunjung,” harap Sugeng. (tim
liputan).
Editor : Humas
Yarsi Pontianak