E-Voting Percepat Proses Pemilihan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalbar Periode 2022-2027

E-Voting Percepat Proses Pemilihan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalbar

YARSIPONTIANAK.COM
(PONTIANAK)
– Musyawarah Wilayah (Muswil)
Muhammadiyah Kalimantan Barat telah usai dengan terpilihnya dr Pabali Musa
sebagai Ketua
Pimpinan
Wilayah Muhammadiyah PWM) Kalimantan Barat
Periode 2022-2027
yang dilaksanakan
di Aula Universitas Muhammadiyah Pontianak pada hari Minggu (5
Februari 2023)
.

Ketua
Panitia Pemilihan (Panlih) Musyawarah Wilayah (Muswil) Muhammadiyah Kalimantan
Barat ke-15, A.R. Muzammil, mengatakan kerja Panitia Pemilihan (Panlih) menjadi
lebih singkat dengan penggunaan e-voting.

A.R.
Muzammil mengatakan jika pemilihan masih secara manual, pemilihan diperkirakan
baru akan selesai pada Ahad dini hari. Namun dengan e-voting, pemilihan hanya
berlangsung sekitar 2 jam yang dimulai sekitar pukul 21.45.

“Waktu dua
jam itu memang sudah hitungan kita. Cuma tadi memang ada kendala jaringan
sedikit, tapi masih bisa diatasi,” kata Wakil Ketua PWM Kalbar periode
2015-2022 ini.

Program
e-voting yang digunakan dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) Muhammadiyah
Kalimantan Barat ke-15 ini telah mendapatkan pengakuan Kemenkumham dalam bentuk
Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) atas nama PWM Kalbar dan Dedi Susanto.

“E-voting
merupakan terobosan baru dalam Musywil Muhammadiyah Kalbar. Sebab dalam
musywil-musywil sebelumnya, pemilihan calon pimpinan masih dilakukan secara
manual,” jelasnya.

Ketua
Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Pontianak Utara, Ustaz Fathul Khair
mengatakan bahwa Proses Pemilihan pada Musyawarah Wilayah (Musywil)
Muhammadiyah ke 15 Kalimantan barat berjalan dengan baik.

“Berjalan
baik, meski sempat terkendala terkait elektronik voting yang sempat bermasalah
di signal, namun dapat berjalan hingga selesai,” ujarnya.

Ustaz Fathul
Khair menyebut kedepannya metode e-voting ini bisa menjadi pembelajaran dan
dipertimbangkan kembali karena melihat kebanyakan peserta adalah lansia yang
memang perlu perhatian khusus.

“Secara
pribadi saya bangga dengan inovasi pemilihan ini. Karena sudah up to date,”
terangnya.

Namun, kata
dia dengan kondisi peserta yang ada, metode ini bisa dipertimbangkan lagi.
Karena kebanyakan peserta masih ingin pemilihan secara manual.

“Ya memang
perlu dilakukan evaluasi lagi dan saya harap untuk tim IT bisa berevaluasi dan
lebih mempersiapkan hal ini lebih baik lagi. Bisa dengan melakukan uji coba dan
melakukan validasi yang lebih baik lagi,” tutupnya. (tim liputan).

Editor : Humas
Yarsi Pontianak