PESAT Bersama 71 Organisasi Di Kalbar |
YARSIPONTIANAK.COM (PONTIANAK) – Guna terus mengedukasi dan
melakukan literasi masyarakat untuk cerdas bermedia sosial, Masyarakat Anti
Fitnah Indonesia (MAFINDO) membentuk dan menginisiasi Paguyuban Ekosistem Informasi Sehat (PESAT) di
Kalimantan Barat.
Paguyuban
Ekosistem Informasi Sehat (PESAT) merupakan gabungan masyarakat sipil yang
bergiat dari beragam profesi sekaligus
memiliki kepedulian terhadap pemberantasan berita hoax di dunia digital.
Pengurus
Paguyuban Ekosistem Informasi Sehat (PESAT) Provinsi Kalimantan resmi dibentuk dan disyahkan
dengan kesepakatan sehat bermedia sosial, melawan hoaks dan menolak Politisasi
Agama, Politik Indentitas Pada Pemilu 2024 bersama 71 organisasi yang berasal dari lintas disiplin di Hotel
Harris Pontianak pada
hari Sabtu (8 April 2023).
Koordinator Mafindo Kalbar, DR Syf Ema Rahmania
mengatakan PESAT Kalbar hadir sebagai respon untuk memberantas
hoax dari beragam lintas disiplin dan profesi. Kementerian Komunikasi dan
Informatika (Kemkominfo) telah mengumumkan hasil Indeks Literasi Digital tahun
2022.
Ema Rahmania mengatakan berdasarkan data dari Mafindo Provinsi Kalimantan Barat dan Jawa Timur dua tahun
berturut-turut masuk ke dalam peringkat Nasional Indeks Literasi Digital,
dengan skor indeks pada tahun 2022 lebih
tinggi dibandingkan pada tahun 2021.
“Pencapaian ini merupakan
modal dasar dari resource di Kalbar
untuk menjadi mitra pemberantasan hoax di Kalimantan Barat,” ucapnya.
Adapun
pembukaan acara Deklarasi PESAT dimulai
dari sambutan secara daring oleh perwakilan Internews, dan Mafindo.
Terpilih sebagai Koordinator Pengurus Paguyuban Ekosistem Informasi Sehat (PESAT) Provinsi Kalimantan, Yuni
Ardiani, dalam sambutannya Ia mengatakan bahwa Paguyuban
Ekosistem Informasi Sehat (PESAT) merupakan gabungan masyarakat sipil yang
bergiat dari beragam profesi sekaligus
memiliki kepedulian terhadap pemberantasan berita hoax di dunia digital.
“Alhamdulillah saya diberikan amanah oleh teman-teman
Mafindo sebagai koordinator di Provinsi Kalimantan Barat, selanjutnya nanti kita
akan lakukan pembentukan di Kabupaten dan Kota se-Kalimantan Barat sehingga
bisa menciptakan Iklim Sehat bermedia sosial,” terang Yuni.
Yuni mengatakan pelantikan dan deklarasi pembentukan Paguyuban Ekosistem Informasi Sehat (PESAT) Kalbar ini akan dilanjutkan diskusi publik dengan tema “Menjalin Sinergi;
Menuju Pemilu Serentak 2024 Tanpa Hoax, Politisasi SARA dan Politik Identitas
di Kalimantan Barat”.
“Pemilihan tema diskusi
disesuaikan dengan kebutuhan yang mendesak saat ini menjelang pemilu 2024,
mengingat Kalimantan Barat memiliki sejarah konflik SARA yang panjang berkenaan
dengan momen politik,”
jelasnya.
Narasumber
diskusi publik juga representasi dari attribut yang beragam, yaitu Edi Suhairul
dari pegiat jurnalistik yang
juga Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Kalimantan Barat, M. Royani, S. H, M. H dari Siber Crime Polda Kalbar, dan Meme Daeng dari pegiat media sosial
sekaligus influencer di Kalimantan
Barat.
“Sebagai rangkaian acara
puncak, pengurus PESAT, Mafindo, dan Mitra melakukan kampanye untuk perlawanan hoax dan ujaran kebencian
menjelang momen politik di 2024,” jelas Yuni.
Kampanye
dilakukan dengan 2 metode, yaitu kampanye tertulis dengan penandatangan banner
deklarasi dan kampanye digital audio visual, sehingga informasi deklarasi ini
diharapkan mampu menjangkau lebih banyak masyarakat melalui dunia digital.
Mengingat
pelaksanaan ini dilakukan di Bulan Ramadhan, penutupan acara juga dihadiri
penceramah untuk memberikan tausiyah tentang bagaimana upaya agama dapat
menjadi pencegah dalam penyebaran berita hoax di kalangan umat beragama,
terutama menjelang momen pemilu 2024.
Kehadiran
penceramah ini juga sebagai representasi upaya kolektif dari kalangan agama untuk menjadi mitra PESAT
dalam perlawanan hoax di Kalimantan Barat.
Kegiatan diakhiri dengan Deklarasi kesepakatan sehat
bermedia sosial, melawan hoaks dan nmenolak Politisasi Agama, Politik
Indentitas Pada Pemilu 2024 bersama 71
organisasi dan buka
puasa (Bukber). (Sumber : Humas Pesat Kalbar).
Editor : Humas Yarsi Pontianak