Bupati Kubu Raya Hadiri Reuni Akbar Ke-39 Tahun Alumni STIKes Yarsi Pontianak |
YARSIPONTIANAK.COM (KUBU RAYA) – Ikatan Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes)
Yarsi Pontianak melaksanakan Reuni Akbar, Alumni SPK-AKPER Dan STIKes yang
ke-39 Tahun dan dihadiri Pengagas, Pendiri dan Pengurus Yayasan Rumah Sakit
Islam (Yarsi) Pontianak.
Tampak
pula Sekretaris Derah (Sekda) Provinsi Kalimantan Barat, dr arrison, M.Kes
mewakili Gubernur Kalbar, H Sutarmidji, SH, M.Hum, Bupati Kubu Raya, H Muda
Mahendrawan, SH, M.Kn, Ketua Pengurus Yarsi Pontianak, Drs Suhadi, SW beserta
pengurus Yarsi Pontianak lainnya.
Dalam
sambutannya Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan memuji kiprah panjang Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Yarsi Pontianak. Menurut Bupati Muda, STIKes
Yarsi punya kontribusi nyata dalam memperkuat derajat kesehatan masyarakat
Kalimantan Barat.
Hal itu dikatakan Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan saat
menghadiri Reuni Akbar 39 Tahun
SPK-Akper-STIKes Yarsi Pontianak di The Q Hall Qubu Resort Kubu Raya pada hari Sabtu
(6 Mei 2023) malam.
“Saya tentu ikut bahagia karena
bagamanapun profesi yang lahir dari sekolah ini sudah banyak berdampak secara
langsung pada upaya-upaya untuk memperkuat derajat kesehatan masyarakat
sekaligus bisa memberikan pelayanan yang benar-benar membahagiakan,” tuturnya.
Dalam kiprahnya, Muda menilai
alumni STIKes Yarsi tidak semata menjalankan tugas tapi juga melaksanakan
tanggung jawab. Menurutnya, sikap tanggung jawab itulah yang menjadi keunggulan
alumni Yarsi di berbagai tempat.
“Bicara tugas tentu standar
semua. Tapi kalau tanggung jawab, maka tidak hanya berdasarkan perintah
melainkan karena panggilan nurani. Dan itulah yang saya kira menjadi keunggulan
alumni Yarsi di sana-sini. Punya kepekaan yang tinggi sehingga tahu dan selalu
terpanggil. Saya kira ini yang paling diutamakan dan dibutuhkan,” ujarnya.
Muda melanjutkan, alumni STIKes
Yarsi juga mempunyai kemampuan berkomunikasi yang baik. Hal itu, kata dia,
tidak terlepas dari keberhasilan para pendidik dalam memberikan teladan sebagai
bangunan karakter dalam menjaga etika dan komunikasi yang baik.
“Semua alumni rata-rata tugasnya
mendarat langsung di bawah. Baik di rumah sakit maupun fasilitas-fasilitas
kesehatan lainnya. Ini membutuhkan adanya kepekaan dan kerja sama koloborasi
dengan semua pihak termasuk masyarakat. Nah, komunikasi-komunikasi yang baik
ini juga dimiliki oleh para alumni STIKes Yarsi,” ucapnya.
Pada kesempatan itu Muda menyemangati
seluruh alumni STIKes Yarsi untuk tetap eksis dalam melaksanakan tanggung
jawabnya. Menurutnya, menjadi insan kesehatan tidak memiliki masa pensiun.
“Sampai akhir hayat selalu punya
fokus dan atensi terhadap problem kesehatan yang ada di masyarakat kita. Semoga
ke depan alumni-alumni STIKes Yarsi menjadi alumni yang luar biasa,” harapnya.
Pujian terhadap STIKes Yarsi juga
disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat Harisson. Ia menilai
para alumni lembaga pendidikan Yarsi punya etos kerja yang sangat baik. Dirinya
mengaku telah membuktikan sendiri hal tersebut semasa masih bertugas sebagai
dokter PTT pada medio 1990-an.
“Didikan-didikan Yarsi itu
terbukti di lapangan memang andal,” puji Harisson.
Harisson berharap STIKes Yarsi
dapat terus menjaga komitmen yang tinggi di dalam mewujudkan pendidikan
Kalimantan Barat yang berkualitas dan unggul.
“Mampu mencetak sumber daya
manusia yang cerdas dan terampil serta bisa berkontribusi bagi pembangunan
bangsa dan negara terutama di bidang kesehatan bagi masyarakat Kalimantan
Barat,” tuturnya.
Lebih jauh Harisson mengungkapkan
bahwa saat ini tuntutan masyarakat akan hadirnya pelayanan kesehatan yang
terbaik kian tinggi. Karena itu, diperlukan upaya-upaya dinamis, kreatif, dan
antisipatif bagi dunia pendidikan tinggi dalam upaya memenuhi harapan tersebut.
“STIKes Yarsi harus terus
berusaha semaksimal mungkin dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya
manusia khususnya yang berkaitan dengan profesionalisme di bidang kesehatan.
Sehingga pada akhirnya mampu menghasilkan para lulusan yang berkualitas
kreatif, mandiri, dan inovatif sebagai agen perubahan di tengah-tengah
masyarakat,” jelasnya.
Secara khusus Harisson berpesan
kepada seluruh civitas STIKes Yarsi untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
“Saya pesan dari awal agar
ditanamkan sikap untuk melayani pasien itu bahwa yang diutamakan adalah
senyuman. Ilmu itu menyusul. Menghadapi pasien itu harus dengan penuh
senyuman,” tutupnya. (tim liputan).
Editor
: Humas Yarsi Pontianak