Menteri Kesehatan Dampingi Presiden Tinjau Pelayanan Kesehatan Di RSUD |
YARSIPONTIANAK.COM (SALATIGA) – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin turut mendampingi Presiden
Joko Widodo saat melaksanakan kunjungan kerja di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Salatiga
Provinsi Jawa Tengah pada hari
Senin
(22 Januari 2024).
Dalam kunjungannya,
Presiden berkeliling untuk melihat sejumlah fasilitas kesehatan hingga sesekali
berbincang singkat dengan para pasien yang berobat di RSUD Kota Salatiga.
Presiden juga meninjau pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia
Sehat (JKN-KIS) di rumah sakit tersebut.
Usai melakukan
kunjungan, Presiden memuji pelayanan rumah sakit yang tidak memungut biaya dan
tidak menerapkan pembatasan kuota layanan rawat inap bagi peserta JKN-KIS.
“Kartu Indonesia Sehat
atau KIS sudah diberikan kepada kurang lebih 96 juta dan yang ikut BPJS
sekarang ini sudah 267 juta orang, sudah 95 persen lebih sedikit. Yang saya
tanyakan tadi apakah ada pungutan, (jawabannya) tidak ada. Pasien nginap
dibatasi juga tidak ada. Saya kira ini bagus,” kata Presiden.
Meski masih ada
kekurangan, Presiden menilai secara keseluruhan pelayanan kesehatan di RSUD
Kota Salatiga sudah bagus. Masyarakat juga sangat terbantu dengan adanya JKN.
“Saya sudah cek
beberapa, apakah ada pungutan, tidak ada. Saya kira ini sangat bagus. Saya kira
semakin ke sini pelayanan terus diperbaiki,” kata Presiden.
Indah, salah satu
pengunjung yang menemani ayahnya berobat di RSUD Kota Salatiga, menyebut telah
merasakan manfaat dari program JKN. Keberadaan JKN, lanjutnya, sudah membantu
ayahnya melakukan sejumlah operasi dengan menjamin pembiayaannya. Ia pun
berharap, program JKN dapat terus dilanjutkan.
“Ini Bapak operasi
untuk ketiga kalinya, operasi yang pertama batu di kandung kemih, yang kedua
prostat, dan yang ketiga ini mau operasi batu ginjal,” kata Indah.
Direktur Utama RSUD
Salatiga Riani Isyana mengaku senang atas kunjungan orang nomor satu di
Indonesia tersebut. RSUD Salatiga juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden
dan Menteri Kesehatan yang telah datang serta melihat langsung fasilitas serta
pelayanan kesehatan di RSUD Salatiga.
Atas masukan yang telah
disampaikan Presiden, Riani menyampaikan bahwa perbaikan segera dilakukan
sehingga pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat dapat lebih
efektif dan efisien, tanpa harus menunggu lama.
“Bapak Presiden dan
Bapak Menkes lebih fokus pada pelayanan JKN, khususnya peserta PBI (Penerima
Bantuan Iuran). Tadi para pasien ditanya antrenya lama atau tidak, mereka
menjawab antre tidak terlalu lama, sehingga kami bisa memberikan pelayanan yang
terbaik untuk semua masyarakat tanpa terkecuali,” kata Riani.
Salah satu layanan
unggulan rumah sakit yang masuk dalam program JKN adalah operasi katarak tanpa
jahitan, tanpa rawat inap, dan dilakukan dalam waktu cukup singkat, yakni
kurang lebih 15 menit. Operasi katarak ini menggunakan metode
Phacoemulsification atau teknik operasi katarak menggunakan mesin bergelombang
ultrasonik.
“Luka sayatan kecil
antara 1,8 sampai 2,2 milliliter. Keuntungannya banyak, yaitu proses
penyembuhannya lebih cepat, mengurangi risiko silinder, dan lebih nyaman bagi
pasien jika dibandingkan dengan teknik manual,” ujar dokter spesialis mata RSUD
Salatiga dr. Awang Wimbo.
(tim liputan).
Editor
: Humas Yarsi Pontianak