Menkes RI Lantik 13 Pejabat Tinggi Pratama Dan 2 Direksi Rumah Sakit, Ini Daftar Nama-namanya

Menkes RI Lantik 13 Pejabat Tinggi Pratama Dan 2 Direksi Rumah Sakit

YARSIPONTIANAK.COM (JAKARTA)Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin melantik 13 pejabat pimpinan tinggi pratama
dan dua direksi rumah sakit di lingkungan Kementerian Kesehatan di Auditorium
Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan, Hang Jebat, Jakarta Selatan, pada
hari Kamis (11 Januari 2024).

 

Menkes Budi Gunadi
Sadikin dalam sambutannya menyampaikan kepada pejabat yang baru saja dilantik
untuk berkonsentrasi menerapkan dan melakukan transformasi pilar ketujuh, yaitu
transformasi dari organisasi dan budaya Kementerian Kesehatan.

 

“Budaya kita sudah
disusun oleh Kementerian PANRB, Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif Dan Kolaboratif,” kata Menkes Budi.

 

Kemenkes telah
berkomitmen untuk melakukan transformasi kesehatan melalui 7 pilar, yakni
transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem
ketahanan kesehatan, transformasi pembiayaan kesehatan, transformasi SDM
kesehatan, transformasi teknologi kesehatan, serta transformasi organisasi dan
budaya kerja.

 

Program untuk
mengimplementasikan transformasi budaya memang tidak mudah, tetapi harus tetap
dilakukan oleh setiap lembaga negara. Selain tidak mudah, transformasi budaya
membutuhkan waktu yang cukup panjang.

 

“Setelah melewati
masalah pandemi dan UU (Kesehatan), sudah saatnya kita berkonsentrasi agar
Kementerian Kesehatan menjadi kementerian yang diteladani, dikagumi masyarakat,
dan dapat menjadi contoh bagi kementerian lain,” jelas Menkes Budi.

 

Menkes Budi
melanjutkan, program-program transformasi organisasi dan budaya kerja harus
lebih dulu dilakukan oleh atasan, khususnya setiap pejabat eselon II
Kementerian Kesehatan, sebagai contoh dan teladan di tempat kerja. Ia
menambahkan, transformasi hanya bisa dilakukan, diajarkan, diteladani oleh
atasan dan bukan oleh motivator, guru, atau profesor dari luar Kementerian
Kesehatan.

 

Karena itu, kemampuan
pejabat eselon II akan dinilai berdasarkan tanggung jawabnya melaksanakan
transformasi organisasi dan budaya.

 

“Semua perilaku
organisasi akan ditentukan oleh perilaku kita, apakah semua tugas yang kita
lakukan memang demi kepentingan masyarakat dan bukan kepentingan pribadi,
apakah kita sudah bekerja dengan harmonis dengan melibatkan semua pihak bukan
melibatkan tempat kita saja, itu adalah tanggung jawab teman-teman sekalian,”
kata Menkes Budi.

 

Rotasi di lingkungan
Kementerian Kesehatan akan sering dilaksanakan hingga 6-9 bulan mendatang.
Secara objektif, rotasi untuk mencari pemimpin-pemimpin terbaik di lingkungan
Kementerian Kesehatan. Pemimpin terbaik memiliki kriteria seperti mampu
memimpin, mencontohkan, meneladani transformasi pilar ketujuh Kementerian
Kesehatan.

 

Menkes menutup
sambutannya dengan ucapan selamat kepada pejabat yang baru saja dilantik.

 

Berikut 13 Pejabat
Pimpinan Tinggi Pratama dan Dua Direksi Rumah Sakit:

 

Jabatan Pimpinan Tinggi
(JPT) Pratama

 

Ahmad Hidayat sebagai
Kepala Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Batam;

 

Anak Agung Ngurah
Kusumajaya sebagai Kepala Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Denpasar;

 

Agus Jamaluddin sebagai
Kepala Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Makassar;

 

Jefri Hasurungan
Sitorus sebagai Kepala Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Medan;

 

Heri Saputra sebagai
Kepala Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Tanjung Priok;

 

Naning Nugrahini
sebagai Kepala Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Soekarno Hatta;

 

Rosidi Roslan sebagai
Kepala Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Surabaya;

 

Ahmad Saikhu sebagai
Kepala Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Lingkungan Salatiga

 

Mujaddid sebagai Kepala
Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Makassar;

 

Darmawali Handoko
sebagai Kepala Balai Besar Kekarantinaan Laboratorium Kesehatan masyarakat
Yogyakarta;

 

Muhammad Budi Hidayat
sebagai Kepala Balai Besar Kekarantinaan Laboratorium Kesehatan Masyarakat
Palembang;

 

Irene sebagai Kepala
Balai Besar Kekarantinaan Laboratorium Kesehatan Masyarakat Jakarta;

 

Priagung Adhi Bawono
sebagai Kepala Balai Besar Kekarantinaan Laboratorium Kesehatan Masyarakat
Banjarbaru.

 

Direksi Rumah Sakit

 

Eka Jusup Singka
sebagai Direktur Medik dan Keperawatan RSUP dr.Tadjuddin Chalid Makassar;

 

Andi Tenrisanna Devi
Indira sebagai Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Mata Makassar.
(Sumber : Kemenkes RI).

 

Editor
: Humas Yarsi Pontianak