Direktur Utama Bank Kalbar, H. Rokidi Saat Sampaikan Konferensi Pers |
YARSIPONTIANAK.COM (PONTIANAK) – Proyeksi lembaga-lembaga
keuangan dunia bahwa perekonomian global akan menghadapi tantangan berat di
tahun 2023 sudah terbukti. Saat ini negara-negara maju terus berjibaku dengan
kenaikan suku bunga akibat inflasi yang melemahkan perekonomian mereka.
Volatilitas harga komoditas masih
menjadi faktor penting yang mempengaruhi laju inflasi serta kebijakan moneter
dan kinerja ekonomi semua negara, berbagai negara kemudian merespons kenaikan
inflasi tersebut melalui kebijakan moneter dengan menaikkan suku bunga untuk
mengendalikan permintaan agregat.
Inilah yang memukul perekonomian
negara-negara tersebut, sehingga mengalami perlemahan yang cukup tajam pada
tahun ini. Di tengah kondisi perekonomian yang belum sepenuhnya pulih dan
bahkan cenderung sulit, karena dipicu oleh kondisi ekonomi diAmerika, Asia dan
Eropa yang dalam kondisi tidak baik-baik saja.
Hal ini di buktikan dengan
kenaikan suku bunga di sejumlah negara maju, sejalan dengan hal tersebut
kondisi perekonomian Indonesia turut terimbas di mana yang terjadi adalah
capital outflow yang cukup besar keluar dari Indonesia.
Dalam upaya membendung arus
keluar Capital Outflow, maka Bank Indonesia berupaya terus menjaga dengan
menaikkan suku bunga acuan dan melakukan kebijkan uang ketat, hal ini sudah
barang tentu sangat membebani perbankan, di sisi lain terdapat perlambatan
penerimaan pajak sehingga pemerintah dalam upaya menyerap dana-dana Masyarakat
mengeluarkan kebijakan dengan menerbitkan SUKUK, OBLIGASI dan SBN.
“Meskipun
demikian, Bank Kalbar sebagai lembaga keuangan milik pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota se–Kalimantan Barat, masih memperlihatkan kinerja
positif yang di buktikan dengan posisi keuangannya sampai dengan 31 Desember
2023 (Unaudit) sangat baik,” ucap Direktur
Utama Bank Kalbar, H. Rokidi.
Hal tersebut
disampaikan Direktur Utama Bank Kalbar, H. Rokidi pada Press
Release yang diselenggarakan pada pembuka tahun 2024 di Aula Lantai 5 PT. Bank
Pembangunan Daerah Kalimantan Barat (Bank Kalbar) Jalan Rahadi Usman Pontianak Kalimantan Barat Pada hari
Selasa (2
Januari 2024).
Pada kesempatan
itu Direktur
Utama Bank Kalbar, Rokidi
mengumumkan kinerja keuangan Tahun 2023, di mana Total Aset tumbuh 6,66 persen di angka Rp25,15 triliun, posisi likuiditas
Bank terjaga dengan baik.
“Hal
ini tercermin
pada pertumbuhan Dana Pihak Ketiga sebesar 8,16 persen menjadi sebesar Rp.18,97 triliun dan rasio dana
murah (CASA) tetap baik mencapai 62,05 persen. Kredit yang diberikan tercatat tumbuh 7,67 persen menjadi
Rp15,58 triliun, dengan kualitas portofolio kredit cukup terjaga pada posisi
NPL 1,86 persen jauh
dari batas yang ditetapkan oleh regulator Maksimal 5 persen,” jelas Dirut Bank Kalbar ini.
Bank Kalbar berhasil menjaga
pengelolaan kualitas aset yang sehat melalui penerapan prosedur penilaian
risiko yang sangat hati-hati dan teliti serta mendorong pemulihan kredit yang
direstrukturisasi menjadi normal Kembali atau lunas.
Dengan upaya tersebut
Non-Performing Loan (NPL) dapat dipertahankan di level yang aman. Bank Kalbar
juga melakukan upaya berkelanjutan untuk perbaikan NPL melalui prosesproses
penyelesaian kredit secara persuasif maupun pelelangan barang agunan.
Direktur Utama Bank Kalbar
Rokidi, mengatakan pertumbuhan Laba tahun 2023 ditopang dengan tetap tumbuhnya
pendapatan bunga dan pendapatan operasional selain bunga, sejalan dengan
semakin baiknya kualitas kredit yang diberikan.
“Pada
tahun 2023 Bank Kalbar membukukan laba bersih setelah pajak (EAT) Unaudited
sebesar Rp463,99 miliar atau tumbuh 9,32 persen dibanding tahun 2022. Rasio-rasio keuangan juga
terjaga dalam posisi baik antara lain LDR pada posisi 82,11 persen, ROE
12,38 persen, ROA
2,72 persen CER
59,00 persen, NIM
6,46 persen, BO/PO
68,06 persen,
Rentabilitas 0,82 persen serta
yang terpenting adalah Total Modal telah mencapai Rp4,0 triliun dan telah
memenuhi persyaratan modal minimal yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan
(OJK),” ungkap Rokidi.
Unit Usaha Syariah (UUS) Bank
Kalbar juga semakin memperkuat eksistensinya di Kalimantan Barat. Di mana
posisi keuangan (unaudited) tercatat Total Aset sebesar Rp2,28 triliun atau
tumbuh 6,11 persen, total
dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp1,05 triliun atau tumbuh sebesar 12,77 persen, total
pembiayaan sebesar Rp1,36 triliun atau tumbuh sebesar 8,28 persen, laba
sebesar Rp98,88 miliar atau tumbuh 2,59 persen dan NPL tercatat sangat baik sebesar 0,20 persen.
Pada kesempatan press realase ini Rokidi mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada seluruh Nasabah setia Bank Kalbar, Pemerintah
Provinsi, Kabupaten dan Kota selaku Pemegang Saham, Seluruh Anggota Legislatif
pada Tingkat Provinsi, Kabupaten dan Kota, OPD Provinsi, Kabupaten dan Kota dan
yang tidak kalah pentingnya adalah seluruh Dewan Komisaris, Direksi serta
Karyawan-karyawati Bank
Kalbar yang telah memberikan kontribusi maksimal kepada Bank Kalbar.
Rokidi juga mengajak seluruh
masyarakat Kalimantan Barat untuk terus membesarkan Bank Kite Punye Kite dengan
cara mempergunakan seluruh produk dan jasa keuangan Bank Kalbar, mempromosikan
Bank Kalbar kepada siapapun dan kesempatan apapun agar Bank Kalbar dapat terus
tumbuh dan berkembang serta memberikan kontribusi sebesar besarnya kepada
Masyarakat Kalimantan Barat. (tim
liputan*).
Editor
: Humas Yarsi Pontianak