Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Kalimantan Barat |
YARSIPONTIANAK.COM (PONTIANAK) – Bangunan Megah Markas Palang
Merah Indonesia (PMI) Provinsi Kalimantan Barat yang berada di jalan Sutoyo
Pontianak Selatan yang baru saja diresmikan tiba-tiba Palfon bangunan tersebut
runtuh, peristiwa tersebut terjadi pada
hari Minggu (17/9/2023) sore, Plafon tersebut runtuh dan mengakibatkan korban
luka-luka sehingga harus mendapat perawatan di Rumah Sakit.
Peristiwa
runtuhnya Plafon Bangunan Megah Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi
Kalimantan Barat persisnya di Gedung Aula tersebut bertepatan dengan peringatan puncak Hari
Ulang Tahun PMI ke 78 yang diikuti sekitar 100 peserta perwakilan sekolah
menengah pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) dari kota Pontianak dan
Kabupaten Kubu Raya.
Ketika dikonfirmasi Ketua
Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Kalimantan Barat, Very Budiman mengatakan
ambruknya plafon karena Force Majeure, saat peristiwa itu terjadi hujan turun
sangat lebat diduga hal itu penyebabnya runtuh plafon di Aula PMI.
“Peristiwa ini Force majeure bang,
karena alam dan hujan lebat. Saya tak bisa sebutkan secara teknis, memang hujan
saat itu sangat lebat. Sistem air ini masuk ke dalam blok, setiap sudut gedung
ada lubang air yang tertutup dedaunan, sehingga airnya merembes ke plafon.
Plafon itu tidak tahan. Betul bangunan ini baru, ini karena sumbatan dari daun
yang tidak bisa kita prediksi,” jelas Very Budiman.
Akibat runtuhnya plafon Gedung
PMI Kalbar ini ada empat siswi peserta kegiatan HUT PMI Ke 78 yang alami luka
ringan dan sempat mendapatkan penanganan pertama kecelakaan lalu dilarikan ke
UGD Rumah Sakit Soedarso Pontianak.
“Pada saat kejadian tersebut
Kita sedang melaksanakan kegiatan puncak Hari Ulang Tahun PMI ke 78 yang diikuti
sekitar 70 hingga 100 peserta, dan yang tertimpa ada 4 siswa yang kemudian
ditangani oleh unit kami selanjutnya di rujuk ke rumah sakit,” jelasnya.
Dari 4 korban peristiwa
runtuhnya Plafon Bangunan Megah Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi
Kalimantan Barat, dua diantaranya adalah Siswa SMAN 1 Sungai Ambawang Kabupaten
Kubu Raya yang bernama Rosiana Angelita Oktroda Sibrani kelas 10-5, dan Masdianti
Isma Auliyawaqiyah Kelas 10-4.
Ketika ditemui di ruang
kerjanya, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA Negeri 1 Sungai Ambawang,
Edy Musyafar, S.Pd membenarkan adanya dua siswi SMAN 1 Sungai Ambawang yang
menjadi korban insiden runtuhnya plafon Aula Markas PMI Kalbar itu.
“Namanya Rosiana Angelita
Oktroda Sibrani kelas 10-5, dan Masdianti Isma Auliyawaqiyah Kelas 10-4, dua
korban insiden runtuhnya plafon aula markas PMI. Kami ditelpon oleh pembinanya,
selesai magrib kami ke rumah sakit Soedarso dan telah ditangani medis termasuk
penanganan PMI bersedia untuk menanggung seluruh biaya perawatan di rumah sakit
termasuk pemulangan dari rumah sakit akan diantar,” ungkap Edy.
Edy Musyafar mengatakan saat
ini kondisi kedua Siswi SMAN 1 Sungai Ambawang yang menjadi korban insiden
tersebut sudah dalam kondisi membaik dan perawatan serta penanganan lebih
lanjut semua ditangani oleh Pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Kalimantan
Barat.
” Alhamdulillah kedua siswi
kami kondisinya sudah membaik, cuma masih agak shok karena alami keadaan panik,
dan satunya pun tertimpa dan tersungkur dan kondisinya sudah baik. Ini bisa
dimengerti karena peristiwa ini adalah musibah dan pihak PMI juga bersedia
bertanggung jawab penuh,” tutupnya. (Juanda).
Editor : Humas Yarsi
Pontianak