Raih Gelar Doktor Termuda Di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ternyata Ini Disertasinya

Ali Akhbar Raih Gelar Doktor Termuda Di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

YARSIPONTIANAK.COM
(PONTIANAK)
– Chairman Zahabat Eksyar mengpresiasi
pencapaian Prestasi Ali Akhbar yang telah meraih Gelar Doktor,  Ali Akhbar baru saja meluluskan Ujian Promosi
Terbuka Doktor Termuda di Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan
Kalijaga Yogyakarta pada hari Rabu (07 Juni 2023).

Dr Ali
Akhbar Abaib Mas Rabbani Lubis, S,Th.I MH. Pria kelahiran Sambas pada 23
September 1992  yang saat ini berusia 29
tahun telah menyelesaikan gelar Doktor dan menjadi lulusan termuda saat ini.

Laki-laki
dengan sapaan Ali Akhbar itu pun menjadi lulusan termuda setelah Ujian Promosi
Terbuka di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Ali yang juga aktif di kepengurusan Lembaga
Bantuan Hukum (LBH) Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB
PMII) sebagai Ketua Bidang kebijakan Publik dan Hukum.

Dengan disertasinya
yang berjudul “Politik Rekognisi di Indonesia: Representatif Perempuan Tionghoa
Non-Muslim Menjadi Kepala Daerah Kota Singkawang“ Ia menemukan rumusan baru
mengenai politik pengakuan non-muslim seorang perempuan bisa meraup suara di
tengah penduduk yang dominan muslim dan kota Singkawang menjadi basis kota
toleransi di Indonesia.

Dalam disertasinya
itu, Dr Ali Akhbar Abaib Mas Rabbani Lubis, S,Th.I MH. Menyebutkan bahwa faktor
mendukung politik pengakuan non-muslim seorang perempuan bisa meraup suara di
tengah penduduk yang dominan muslim dan kota Singkawang menjadi basis kota
toleransi di Indonesia adalah sebagai berikut :

 1) Karisma Individu;

2) Regulasi
Perundang-Undangan yang mempertegas partisipasi seluruh warga negara untuk
mencalonkan dan dicalonkan dalam konteks pilkada;

3) Cross-Cutting
Power, meliputi persilangan kekuatan antaretnis, persilangan kekuatan muslim
dan nonmuslim, persilangan kekuatan gender, yaitu laki-laki dan perempuan;

4) dukungan Partai
Politik; dan

5) Mobilisasi
Uang Dan Jaringan.

Temuan ini pula
menggambarkan adanya politik pengakuan antara Kepala Daerah Perempuan Tionghoa Nonmuslim
dan masyarakat Kota Singkawang.

“Oleh karena
itu, kebijakan pemerintahan yang ia pimpin dapat mengakomodasi aspirasi
masyarakat, misalnya pembangunan Masjid Agung Kota Singkawang yang hanya
dilakukan pada masa pemerintahannya. Sehingga seperti ada perayaan hari besar
umat beragama di Kota Singkawang,” ungkap Ali.

Sebelumnya Dr.
Ali Akhbar menempuh pendidikan sarjana di Institut Agama Islam Sambas (IAIS)
kemudian dilanjuti dengan S2 bahkan S3 Pascasarjana di UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta.

“Jenjang kuliah dari S1 hingga S3 yang saya dilakoni
penuh perjuangan dan pengorbanan selama perkuliahan, ini merupakan keberhasilan
dan doa dari orang tua, keluarga, sahabat dan karibnya, semoga untuk kedepannya
bisa berintegrasi dan memberikan dampak positif bagi bangsa, negara bahkan
mengabdi di dunia intelektual maupun pendidikan sesuai konsentrasi keilmuan
Hukum dan Pranata Sosial,”, pungkasnya. (tim liputan).

Editor : Humas
Yarsi Pontianak