Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Pontianak |
YARSIPONTIANAK.COM
(PONTIANAK) – Camat Pontianak Barat, Ibrahim
saat pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat
Kecamatan pada hari Rabu (8/2/2023) mengatakan bahwa Pontianak Barat merupakan kecamatan
dengan jumlah penduduk terbanyak se-Kota Pontianak.
Camat
Pontianak Barat ini menyebut tantangan pembangunan pun berfokus di beberapa
sektor mulai dari Infrastruktur, Sumber Daya Manusia (SDM) sampai ekonomi ini
harus menjadi fokus dalam pembahasan Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang) saat ini.
Camat
Pontianak Barat Ibrahim menerangkan, kepadatan penduduk yang mencapai 9.283
jiwa per kilometer persegi tersebut berdampak pada meningkatnya kebutuhan
masyarakat terhadap sarana dan prasarana serta infrastruktur. Dia menyebut,
gambaran umum aspirasi warga antara lain penataan lingkungan, rehab drainase dan
pemasangan pipa saluran air.
“Kemudian
ada pemberdayaan dengan suntikan bantuan kepada UMKM serta pelatihan
keterampilan. Di bidang sosial budaya kita ingin peningkatan sarana fasilitas
olahraga serta bantuan posyandu,” jelasnya.
Musrenbang
merupakan program tahunan untuk menampung seluruh aspirasi pembangunan dari
masyarakat. Di setiap tahunnya, pemerintah daerah akan melaksanakan Musrenbang
sekaligus merealisasikan hasil Musrenbang tahun sebelumnya. Ibrahim memaparkan,
capaian realisasi pembangunan di tahun lalu secara umum sudah baik.
“Perbaikan
jalan di Pallima dan jalan lain. Kemudian pelebaran jalan menuju standar dan
pemeliharaan lingkungan. Kita juga memberikan bantuan bagi warga dengan rumah
tidak layak huni, pengentasan kawasan kumuh, semuanya sudah direalisasikan,”
terangnya.
Sementara Itu Asisten
Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Pontianak, Y Trisna Ibrahim
menyampaikan, pembangunan bukan hanya soal fisik. Dia mengajak pihak terkait
untuk turut sama-sama memprioritaskan pembangunan manusia dan perekonomian.
“Tentu kita
berharap pembangunan SDM, penguatan ketahanan ekonomi dan pembangunan sosial
yang membentuk peradaban mulia akan semakin mengokohkan reputasi Kota Pontianak
di jajaran kota-kota berkualitas di dunia,” ujarnya.
Pontianak
menargetkan penurunan kemiskinan menjadi 4,6 persen di tahun 2024. Tak hanya
itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak berupaya untuk mempertahankan
keseimbangan angka inflasi untuk tahun berikutnya.
“Tingkat
Pengangguran sebesar 9,35 sampai 9,99 persen dan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi sebesar 4,3 sampai 4,8 persen serta Indeks Pembangunan Manusia dengan
nilai 81,30,” jelasnya.
Trisna
menambahkan, Musrenbang adalah salah satu model perencanaan dengan pendekatan
partisipasi masyarakat. Selain Musrenbang, ada bahan lain bagi perencanaan
pembangunan. Untuk itu dirinya berharap, masyarakat yang memberikan pemikiran
dapat memilih usulan yang prioritas dan berkualitas.
“Keaktifan
bapak dan ibu sekalian dalam mengarahkan perencanaan pembangunan Kota Pontianak
ini akan menentukan kualitas pembangunan. Apa yang bapak dan ibu usulkan semoga
terealisasi dan membuat Kota Pontianak semakin baik,” tutupnya. (tim liputan).
Editor : Humas
Yarsi Pontianak