Tim Penggerak PKK kabupan Melawi Programkan Pencegahan Kasus Stunting Dari Hulu

Tim Penggerak PKK kabupan Melawi Programkan Pencegahan Kasus Stunting Dari Hulu

YARSIPONTIANAK.COM
(MELAWI)
– Pernikahan usia dini merupakan salah satu
faktor tingginya terjadinya kasus stunting di Kabupaten Melawi, angka
pernikahan usia dini di kabupaten ini cukup tinggi.

Hal tersebut
disampaikan Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
Kabupaten Melawi, Raisya Sarbina Dadi, Ia mengatakan guna mengantispasi hal
tersebut di tahun ini, sosialisasi dari hulu menjadi program dalam upaya
percepatan stunting di Melawi.

“Di
tahun ini TP PKK Melawi sudah menyusun beberapa program yang akan dijalankan.
Salah satunya tentang percepatan penurunan stunting dari hulu,” ujarnya
Rabu (18/1).

Dalam upaya
percepatan penurunan stunting, Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan
Keluarga (PKK) Kabupaten Melawi akan melakukan sosialisasi pencegahan dengan
sasaran dari hulu.

Sosialisasi
itu menyasar pada Pusat Informasi dan Konseling Remaja, lalu memberikan
pengetahuan tentang seribu hari pertama kehidupan, pola hidup bersih dan sehat
serta pemberian jamban.

Lebih dalam
ia melanjutkan sosialisasi ini akan dilakukan oleh dirinya dan para kader PKK.
Mulai dari tingkat kabupaten hingga ke desa-desa.

“Kami
juga miliki WA grup. Dari grup itu kami juga bisa memantau angka
stunting,” ujarnya.

Di tahun ini
juga ada program pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil melalui dana desa.
Rencana saat program itu dilakukan ia akan turun langsung ke desa-desa.

Memperjuat
program ini, PKK juga akan mensinkronkan program dari Dinas-dinas yang ada.
Utamanya yang bersinggungan dengan percepatan penurunan stunting.

Dari
datanya, ada 15 desa lokus stunting yang berada di delapan kecamatan. Iapun
minta pemahaman generasi muda tentang stunting harus digalakkan. Mulai dari
pemenuhan makanan bergizi, hingga saat hamil perlu nenperhatikan seribu hari
kehidupan. Semua harus dipahami. Termasuk pemahaman tentang sistem reproduksi
jika terlalu dini menikah juga tak baik. (tim liputan**).

Editor : Humas
Yarsi Pontianak