Wabup Kluisen Optimis Angka Stunting Di Kabupaten Melawi Bisa Turun |
YARSIPONTIANAK.COM
(MELAWI) – Wakil Bupati Kluisen optimis angka
prevalensi stunting di Kabupaten Melawi bisa diturunkan dengan maksimal.
Kondisi geografis Kabupaten Melawi menurutnya memang menjadi tantangan dalam
upaya percepatan penurunan stunting.
Hal tersebut
disampaikan Wakil Bupati Melawi, Kluisen
seusai membuka rapat koordinasi (Rakor) audit kasus stunting yang dilaksanakan
pada hari pada Selasa (25 Oktober 2022).
Kluisen menyebut
pada beberapa wilayah di Kabupaten Melawi tim percepatan penurunan stunting
bahkan sampai harus menempuh jalur sungai untuk bisa menyambangi desa-desa.
Namun hal tersebut menurutnya bukan merupakan kendala dalam upaya percepatan
penurunan stunting di Kabupaten Melawi.
“Melawi
terdiri dari 11 kecamatan yang cukup jauh sehingga tim kita untuk sampai ke
desa harus menggunakan jalur air hanya sedikit yang menggunakan kendaraan roda
empat,” ucap Wakil Bupati Kluisen.
“Ini
memang agak sulit bagi kita, tetapi mudah-mudahan ini dapat kita selesaikan
dengan baik, kita harapkan stunting di Kabupaten Melawi bisa turun,”
tambahnya.
Dirinya
menyebutkan saat ini angka prevalensi stunting Kabupaten Melawi termasuk yang
paling tinggi dari 14 kabupaten kota se Provinsi Kalbar. Berdasarkan data
Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 angka stunting Melawi mencapai 37,2
persen. Meski demikian dirinya tetap optimis angka tersebut bisa diturunkan.
“Tim
kita cukup luar biasa turun hingga ke desa-desa. Kami bahkan harus lewat jalur
sungai dan cukup berat, angka stunting kita pasti turun, kita akan berusaha
karena tim kita sangat gencar,” jelasnya.
Sementara
itu Pelaksana tugas (Plt) Kepala Perwakilan (Kaper) BKKBN Provinsi Kalbar,
Muslimat mengungkapkan Melawi salah satu dari empat kabupaten dengan angka
stunting tertinggi di Provinsi Kalbar. Diantaranya Kabupaten Kubu Raya,
Sintang, Melawi dan Sambas. Dengan berbagai upaya yang dilakukan dirinya
optimisi angka stunting Kabupaten Melawi bisa turun.
“Daerah
yang sulit ditempuh akan diupayakan baik melalui jalur darat dan sungai, saya
yakin dan percaya terlebih Wakil Bupati Melawi gencar melibatkan semua
stakeholder, ucap Plt Kaper BKKBN Provinsi Kalbar Muslimat.
Dirinya
menambahkan dalam upaya percepatan penurunan stunting saat ini pemerintah telah
mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 tahun 2021. Dalam aturan
tersebut didorong keterlibatan semua komponen dari kementerian, lembaga,
perguruan tinggi, masyarakat, perorangan, kelompok, serta media dalam
percepatan penurunan stunting.
“Ini
sangat-sangat diharapkan jika stunting di Kalbar ini kita tekan dan kita
turunkan, dan Presiden berharap dan memberi amanah tahun 2024 angka stunting
turun 14 persen,” jelasnya.
Muslimat
menegaskan pihaknya optimis dan berusaha seoptimal mungkin dalam upaya
menurunkan angka stunting di Kalbar. Terutama dengan upaya berkolaborasi
bersama-sama semua lintas sektor agar angka stunting di Provinsi Kalbar bisa
ditekan semaksimal mungkin.
Dirinya
berharap semua sektor untuk bersama-sama berperan dalam menurunkan stunting
Kalbar. Misalnya dari pertanian untuk sisi ketahanan pangan, lalu Dinas PU
dari insfrastruktur mulai dari jalan, jamban, sanitasi. Selanjutnya Dinas
Sosial melalui pemberdayaan keluarga karena ada Program Keluarga Harapan (PKH).
“Kita
juga mendorong keterlibatan pihak swasta, dan kita mencoba melakukan pendekatan
dengan pihak swasta ini melalui dana
CSRnya dan kita berharap dilingkungan perusahaan tersebut tidak ada anak yang
stunting, dan ini kita berharap semua berperan dalam penurunan angka
stunting,” tutupnya. (tim liputan).
Editor : Humas
Yarsi Pontianak