Mahasiswa Seni Musik Azerbaijan Terpukau Musik Dan Tari Tradisional Indonesia |
YARSIPONTIANAK.COM (AZERBAIJAN) – Ratusan mahasiswa seni musik Azerbaijan National Conservatory dibuat terpukau dengan alunan
musik dan luwesnya gerakan tari tradisional Indonesia yang dibawakan secara
apik oleh staf KBRI dan mahasiswa Azerbaijan alumni beasiswa Seni dan Budaya
Indonesia (BSBI) pada hari Senin (3 Oktober 2022).
Dengan diiringi alunan alat
musik angklung, sape dan talempong, para pemusik secara harmonis dan energik
membawakan lagu tradisional manuk dadali, medley Nusantara serta lagu populer
Azerbaijan.
Tak kalah pula keluwesan
para penari yang terdiri dari mahasiswa Azerbaijan binaan KBRI Baku turut
meramaikan suasana pertunjukan dengan membawakan tari Indang, dan Ondel-ondel
serta Tari Topeng dan Pujanggan yang dibawakan khusus oleh penari Indonesia
alumni ISI Yogyakarta.
Para mahasiswa musik
Azerbaijan yang saat ini sedang menempuh pendidikan seni musik berupa piano,
biola, harpa dan alat musik tradisional Azerbaijan cukup penasaran untuk turut
mencoba beberapa alat musik Indonesia mengingat baru pertama kali melihat dan menyaksikan
secara langsung penampilan musik Indonesia yang sangat unik tersebut.
Pertunjukan tari dan musik Indonesia
itu merupakan bagian dari kegiatan terpadu KBRI Baku dalam promosi budaya, pariwisata dan
rangkaian peringatan 30 Tahun Hubungan Bilateral RI-Azerbaijan.
Duta Besar Hildi Hamid
turut melakukan pertemuan dengan Rektor Azerbaijan National Conservatory, Prof.
Siyavush Ashraf Karimi yang juga merupakan komposer terkenal dan artis nasional
Azerbaijan.
“Harapannya, melalui pentas musik dan tari ini, KBRI Baku dapat
memperkenalkan kepada generasi muda Azerbaijan mengenai seni budaya Indonesia
dan semakin memperat hubungan antar masyarakat kedua negara,” ungkap Duta Besar
Hildi.
Sementara Prof. Siyavush Karimi mengharapkan terjalinnya kerjasama antara
universitas dengan institut-institut seni di Indonesia dan terdapatnya
mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan seni di universitas tersebut. (Sumber:
KBRI Baku Azerbaijan).
Editor : Humas Yarsi Pontianak